Rabu, 28 Maret 2012


SEPTIMUS HEAP #2 :
FLYTE
ANGIE SAGE

Jebakan buku berseri mulai merambah kita semua. Kalau udah baca seri yang pertama, pasti gatal ingin baca seri yang kedua. begitu pula saya. tak disangka, novel ini benar-benar membius bagi para pecinta novel fantasi. tak dapat dipungkiri, Angie saga hebat banget membuat saya terpukau dengan jalan ceritanya.

Bocah 412 kembali! Dia menyandang nama baru; Septimus Heap. Anak ketujuh dari anak ketujuh keluarga penyihir yang tidak begitu berbakat menggunakan Magyk.

Rasanya saya tak sabar menanti edisi kedua dari buku yang ditulis oleh Angie Sage ini. Buku yang diklaim oleh Kirkus Review sebagai buku yang harus membuat Harry Potter hati-hati ini memang menawan hati yang sedang pilu.

Satu tahun berlalu sejak Jenna, Sep dan Nicko menemukan kapal naga di Rawa-rawa Bibi Zelda. Kini, Jenna berlatih untuk menjadi ratu baru sementara Septimus Heap menjadi murid Marcia Overstead, si Penyihir Luar Biasa yang sedikit pemarah.

Marcia dibayang-bayangi bayangan jahat. Maka ia harus membuat penangkalbayangan agar bayangan itu bisa hancur. Sementara itu, salah satu keluarga Heap datang dari kegelapan dan menculik Jenna. Ternyata, DomDaniel belum mati dan (tentunya) berencana balas dendam dan ingin kembali tampuk kepemimpinan dengan menyingkirkan Penyihir Luar Biasa dan sang Ratu Kecil.

Kakak Heap yang membelot ini mengangkat dirinya sendiri sebagai murid DomDaniel dan diserahi tugas menculik Ratu Kecil dan mengumpankannya kepada magog, makhluk menjijikkan peliharaan DomDaniel. Oke, saya sebutkan saja namanya. Simon Heap, anak tertua Silas dan Sarah ini memang sebal sekali pada Septimus. Bagaimana tidak? Sejak kecil Simon terobsesi menjadi penyihir paling keren dan jagoan, jadi murid Penyihir Luar Biasa, dan tak menutup kemungkinan, di kemudian hari iapun akan menjadi Penyihir Luar Biasa.

Tapi, kehadiran Septimus Heap entah dari mana membuat semua mimpinya buyar. Ia tak percaya bahwa bocah 412 mantan Laskar Pemuda itu adalah adiknya. Dia dendam dan memilih jalan kegelapan.

Sementara itu, Jenna diculik saat Perayaan Musim Panas; Saat para Ratu harus pergi ke Pondok Penjaga untuk mengunjungi Kapal Naga. Septimus sudah memperingatkan Marcia bahwa Jenna diculik, namun wanita itu tak percaya dan menganggap Simon akan mengembalikan Jenna dengan selamat. Akhirnya, tanpa bantuan orang dewasa, Septimus pergi mencari Jenna. 

Berbagai macam bahaya harus dilewatinya. Bersam dengan kakaknya, Nicko, Septimus harus segera menyelamatkan Jenna. Berhasilkah dia dan Nicko menyelamatkan Sang Putri?

Novel ini berisi kejutan-kejutan menarik yang juga bikin mengagetkan. Jadi tak heran novel ini banyak yang ngincar. Setelah baca buku ini, aku jadi tak sabar baca buku yang ketiga.
 Hehehehe!!!

Selamat membaca!!!

Rabu, 15 Februari 2012

Septimus Heap #1 Magyk

Judul Buku : Septimus Heap #1 Magyk 
Pengarang  : Angie Sage

Jujur, pertama kali melihat buku ini, imajinasi saya langsung tergelitik. Tanpa banyak ngomong lagi saya langsung membaca buku ini.

Kisahnya dimulai ketika Sarah Heap, Isteri dari Silas Heap mulai melahirkan anak ketujuh mereka. Sedang Silas sendirui anak adalah seorang putra ketujuh. Jadi anaknya dapat memiliki daya magyk kuat dengan statusnya sebagai Putra KeTujuh dari Putra KeTujuh. Tapi Septimus sudah keburu diculik bidan.

Di sisi lain, seorang Penyihir LuarBiasa membebaskan Sang Putri Jenna dari kejaran WaliUtana yang telah berhasil membunuh Sang Ratu. WaliUtama menginginkan tahta Istana. Sang Penyihir LuarBiasa menyerahkan Jenna kepada Silas yang belum tahu bahwa Sarah sudah kehilangan bayinya.

Beberapa tahun kemudian, Jenna sudah besar dan sedang mencoba melariakn diri dari kejaran Pembunuh Bayaran. Bersama dengan kakaknya, Nicko, dan seorang anak yang sebaya dengan dirinya, anggota dari Laskar Pemuda, Bocah 409, mereka mulai mengunjungi pondok Sang Penjaga, Bibi Zelda.

Di samping itu, Sang Necromencer jahat, Dom Daniel, mulai menyadari bahwa Muridnya bukanlah Putra KeTujuh dari Putra KeTujuh.Dia menyuruh Murid palsunya itu untuk mencari Septimus Heap.

Singkat cerita, bersama dengan Kapal Naga, Bocah 409, Jenna, dan Nicko berhasil menenggelamkan kapal Dom Daniel ke dalam Lumpur Isap yang berisi ratusan Brownies. Dom daniel pun tamat riwayatnya tanpa mengetahui siapa sebenarnya Septimus Heap dan apa hubungannya dengan Bocah 409.

Sebenarnya siapa Bocah 409?
Dimana Septimus Heap?
Dan apa hubungan Jenna dengan Kapal Naga?

Novel ini memiliki tingkat imajinasi yang cukup tinggi. Penggunaan magicnya oke punya dan selalu bikin penasaran. Agaknya, novel ini pantas disandingakan dengan Harry Potter.
hohohoho..........

Psst, ternyata versi film dalm novel ini akan segera hadir.
Kapan, ya?
Yah, kita tunggu saja.

Kamis, 12 Januari 2012




Erec Rex : The Monster of Otherness

Penulis      : Kaza Kingsley
Penerbit    : Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku : 400 Halaman

Wow, akhirnya buku kedua dari serial Erec Rex keluar juga.

Di seri yang pertama, Erec Rex berhasil memenangkan kompetisi pemilihan Raja dan Ratu Kerajaan Kaum Setia. Scepter Raja Piter memilihnya walaupun para pemenang gadungan Balor, Stain dan Damon hasil tipu daya Raja Pluto dan Pangeran Baskania yang mereka katakan sah dalam kompetisi tersebut. Bukan hanya berhasil memenangkan kompetisi, Erec juga menyembuhkan Raja Piter dari keadaan setengah terjaga setengah tidur panjangnya yang sudah berlangsung 10 tahun lamanya. Bahkan Kerajaan Alypium kembali berdiri tegak. Dan kini asal usul Erec Rex sedikit terkuak. Setidaknya kini dia mengetahui bahwa sebelum ayahnya menghilang dan membuangnya, dia menitipkan hadiah paling berharga untuknya, sebuah mata naga milik Naga Aoquest. Mata itu berwarna hijau, sangat kontras dengan mata aslinya yang berwarna biru. Tapi mata naga itu lebih baik dibandingkan mata plastik yang selama ini digunakannya

Di buku keduanya ini, Erec kembali ke dunianya sendiri, dia kadangkala merasa rindu dengan teman-temannya di Alypium, Bethany yang cerdas dan ceria. Dan terutama hasrat yang selama ini terus mendesaknya, sejak kepulangannya dari Alypium, scepter Raja Piter. Kini dia sangat menginginkan benda yang memberinya kekuatan itu. Erec sadar semakin lama kekuatan scepter semakin menguasainya, seolah-olah dirinyalah yang memiliki kekuatan sebesar itu, namun sesungguhnya scepter itulah yang menguasainya. Dan itu artinya Erec harus menjauhi Alypium sebisanya, bahkan mungkin dia tidak akan pernah kembali kesana lagi.

Pikiran berkabutnya semakin jarang muncul, namun sekarang Erec semakin sering melihat hal-hal aneh melalui mata naganya. Ketika mata naga berwana hijau itu muncul keluar, dirinya mulai melihat hal-hal yang mengerikan, dan parahnya dialah orang yang berbuat hal mengerikan itu. Erec semakin khawatir dirinya akan menjadi anak yang membahayakan bahkan menjadi monster bagi orang lain.


Ketika surat berwarna merah jambu itu muncul di halaman rumahnya, ternyata Erec memiliki penggemar, hatinya merasa agak lega. Mungkin keadaan akan berubah baik tidak seburuk yang dipikirkannya, rakyat Alypium akan menyanjungnya dan menganggapnya sebagai pahlawan karena menolong Raja Piter bangun dari tidur panjangnya. Mungkin ketakutannya selama ini tidak beralasan dan dia mulai merasa yakin dapat mempergunakan scepter untuk hal-hal kebaikan. Apalagi penggemar rahasianya itu memujanya habis-habisan. Maka Erec Rex memutuskan untuk kembali ke Alypium untuk menyelesaikan tugas-tugas pertama dari dua belas tugasnya untuk menjadi Raja. 

Kembali ke Alypium tidak sesuai dugaan Erec. Disana dia disambut demonstrasi di beberapa tempat, mulai dari Stasiun Central hingga di tengah kota Alypium. Hanya di istana Raja Piter lah, Erec mendapat perlakuan baik. Namun perhatian Raja Piter kepadanya menimbulkan kecemburuan di hati Bethany. Tugas pertama dan keduanya tidak lama lagi menuntut perhatiannya. Raja Piter berusaha memberikan guru-guru pelatih terbaik untuk membantu Erec menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Seharusnya kedua belas tugas itu diselesaikan oleh ketiga Raja dan Ratu Kerajaan Setia, karena hanya Erec yang terpilih sebagai calon Raja Alypium maka dirinya diperbolehkan membawa dua orang teman yang dipercayainya untuk membantu menyelesaikan tugas.

Namun keadaan yang terjadi di Alypium tidak sesederhana itu. Kegagalan rencana jahat Pangeran Baskania dan Raja Pluto hanya memberi mereka gagasan lain untuk menjalankan rencana jahat lainnya. Kampanye pembunuhan karakter Erec Rex sebagai penipu dan dukungan kepada Balor, Stain dan Damon terus bergulir. Bahkan kini mereka diikutkan dalam pelaksanaan dua belas tugas menjadi raja. Hanya yang terbaiklah yang bisa menjadi raja, dan itu artinya mereka yang lebih dulu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan akan menjadi pemenang, meski tak diragukan lagi Balor, Stain dan Damon akan melakukan kecurangan untuk menyelesaikan tugas menjadi raja. Ketika waktu pelaksanaan ujian semakin dekat, pelajaran Erec dengan guru-guru privatnya tidak memberikan hasil yang berarti, mereka hanya bermain dengan teori sedangkan Erec membutuhkan banyak praktek untuk membantunya menyelesaikan tugas. Raja Piter pun tidak banyak membantu karena perhatiannya banyak dipusatkan untuk mencari bayi-bayi naga yang hilang mendadak.

Tugas pertama adalah menyelamatkan bayi naga, tepat ketika di Alypium sedang dilanda krisis pencurian para bayi naga secara tiba-tiba.

Tugas kedua adalah menangani para monster, saat itu pembasmian para monster (Hydra, Cyclop, Valkyrie dan yang lainnya) sedang dielu-elukan oleh rakyat Alypium, Aorth dan Ashona yang dikomandani oleh Pangeran Baskania.

(Sebelumnya saya sempat mengira tugas-tugas Erec adalah membunuh monster-monster seperti yang diceritakan di mitos yunani dan romawi, buku ini banyak mereferensi dari mito-mitos yunani dan romawi, ternyata bukan seperti itu)

Sedikit flashback, sebelumnya calon raja dan ratu Kerajaan Kaum Setia adalah putra putri kembar tiga Raja Piter. Sayangnya ketika mereka berusia tiga tahun ketiganya meninggal bersamaan, tak lama kemudian Ratu Hesti istri Raja Peter juga meninggal dunia. Tak ada penjelasan mengenai kematian putra Raja dan Ratu. Sejak saat itu Raja Piter kehilangan kewarasannya dan istananya menjadi jatuh miring menandakan kemerosotan kekuatannya.

Beberapa misteri mulai terjawab di buku ini, seperti umur Erec Rex, asal usul Bethany Clearly, dan bahwa fakta kedua orang tua Erec masih hidup sampai dengan sekarang. 

Sumber : http://wwwallaboutbooks.blogspot.com/2011/03/erec-rex-monster-of-otherness.html, 12 januari 2012 pukul 15.10 WIB

Rabu, 11 Januari 2012


The Power of Six

Tebal : 406 Halaman
Pengarang : Pittacus Lore
Penerbit : Harper Collins Publisher
Jebakan buku berseri adalah kalo udah baca seri 1 nya pasti gatel kalo liat seri 2 nya udah terbit, hehe. Buku ini adalah seri ke-2 dari kisah Lorien Legacies. Buku pertamanya I am Number Four sudah di filmkan dan bukunya juga sudah diterjemahkan ke bahasa indonesia. Ini nih seri kedua dari sekuel Lorien Legacies banyak yang ngincar loh
Pengarangnya, Pittacus Lore adalah nama samaran. Pittacus Lore ini juga adalah salah satu tokoh tetua di planet Lorien, jadi seolah-olah buku ini ditulis oleh salah satu tokoh dalam cerita itu sendiri.
Setelah cukup sukses dengan seri pertama Iam Number Four miliknya, Pittacus Lore sudah menerbitkan buku kedua yaitu The Power of Six.

Di buku kedua ini juga kita akan bertemu dengan dua anak Lorien lain. Ternyata mantra bahwa mereka harus dibunuh berurutan telah hilang  karena kekuatan anak-anak tersebut sudah mulai muncul. Sekarang mereka harus berusaha saling mencari untuk melawan kaum mogodorians, melindungi bumi dan juga menyelamatkan apa yang tersisa dari planet mereka sendiri, Lorien.

Novel The Power of Six ini dibagi menjadi dua bagian: bagian pertama mengisahkan petualangan dari Number Four, Number Six, dan Sam. Petualangan mereka ini berputar-putar dari satu daerah ke darah lain tapi (SPOILER) berujung kembali pada Paradise, kota asal John yang mereka tinggalkan di akhir buku pertama. Dan apa yang kita pelajari dari buku kedua ini? Walaupun Henri telah mengatakan pada John bahwa kaum Lorien hanya akan jatuh cinta pada satu gadis saja seumur hidupnya, teori itu termentahkan di buku keduanya ini saat John juga jatuh cinta pada Number Six. Tidak hanya itu Sam pun jatuh cinta pada Number Six dan menyebabkan komplikasi hubungan cinta segitiga dalam perjalanan mereka – segi empat kalau kalian mau mengikutkan Sarah yang pada mayoritas novel ini absen. Untung saja walaupun tema cinta masih memegang porsi besar dalam bagian ini, ia ditangani dengan lebih baik. Mungkin ini dikarenakan sosok Number Six lebih tangguh dan tidak seperti Sarah yang terlalu pasif.

 Kalau itu bagian pertama, lantas apa bagian kedua dari novel ini? Bagian kedua menceritakan gadis bernama Marina, seorang gadis yang juga merupakan bagian dari Garde Lorien. Setelah membaca kisah heroik dari seorang John Smith dari kota Paradise di internet, Marina sadar bahwa orang itu pastilah bagian dari Lorien. Saat ini Marina memang masih ‘tersangkut’ di sebuah gereja yang mengurus yatim piatu di Spanyol tetapi ia diam-diam menyusun rencana untuk bisa pergi ke Amerika dan menemui John. Masalahnya bagi Marina adalah wanita yang seharusnya menjadi Cepan-nya – pelindungnya, Adelina, sepertinya telah melupakan tujuan mereka untuk datang ke bumi. Kini Marina harus berjuang seorang diri membangkitkan Legacynya, mencari kotak hartanya yang disembunyikan, lantas mencari para Garde-Garde Lorien yang lain… dan semoga ia berhasil melakukannya tanpa membuat Mogadorian menyadari keberadaannya

Buku ini adalah tipe buku yang bikin ngga kerasa membuka halaman demi halaman. Paket komplit di genre young adults. Ada petualangan seru, ada super power, ada persahabatan dan ada bumbu-bumbu romance

Ayo, buruan beli nih novel.
Seru banget ceritanya!!!!! \(^o^)/


Minggu, 13 November 2011

Mantra-Mantra di Dunia Harry Potter
Ada beberapa mantra berguna yang sering digunakan oleh Harry Potter maupun teman-temannya.
Diantaranya adalah :
a. Expelliarmus : mantra pelucutan senjata. Mantra yang bisa membuat tongkat sihir lawan terbang jauh dari tangannya.
b. Impedimenta : mantra yang membuat lawan berhenti tiba-tiba seakan ada tembok tak kasat mata menahannya.
c. Accio : mantra panggil. Mantra yang dapat memanggil benda-benda meluncur kearah si perapal mantra.
d. Depulso : mantra pendorong. Mantra yang dapat mendorong benda-benda menjauh dari si perapal mantra.
e. Incendio : mantra penghasil api.
f. Aguamenti : mantra penghasil air.
g. Wingardium leviosa : mantra melayang. Digunakan untuk melayangkan benda yang diinginkan.
h. Incarcerous : mantra yang dapat membuat lawan terikat tali.
i. Stupefy : mantra bius. Digunakan untuk memingsankan seseorang.
j. Ennervate : mantra yang digunakan untuk menyadarkan seseorang yang sedang pingsan.
k. Evanesco : mantra penghilang. Digunakan untuk menghailangkan benda.
l. Engorgio : mantra pembesar
m. Reducio : mantra pengecil
n. Salvio hexia : mantra penyamaran.
o. Protego : mantra pelindung.
p. Repello muggletum : mantra penolak Muggle.
q. Locomotor : mantra penggerak benda.
r. Expecto patronum : mantra penghasil Patronus.
s. Muffliato : mantra anti-menguping.
t. Levicorpus : mantra yang dapat menggantung seseorang dengan salah satu kaki di atas.
u. Liberacorpus : penangkal mantra levicorpus. Orang yang terkena mantra levicorpus dapat diturunkan dengan mantra ini.
v. Langlock : mantra yang digunakan untuk membuat lidah seseorang menempel di langit-langit rongga mulut.
w. Rictusempra : mantra yang dipakai untuk membuat musuh jadi terus menerus tertawa.
x. Sectumsempra : Ini justru kebalikan dari rictusempra. Efeknya bukan ketawa, tapi luka-luka.
y. Alohomora : mantra pembuka kunci.
z. Lumos : mantra inilah yang dipakai kalo mau membuat ujung tongkat sihir kita menyala layaknya lilin.


Rabu, 09 November 2011

Cover-Cover Harry Potter Versi 3 Negara




 Cover Harry Potter Versi BRITISH

Hmmmm...... kalau melihat cover Harry Potter versi Inggris ini pasti orang2 langsung mengatakan :
"Kenapa di Indonesia cover Harry Potter-nya gag seperti itu?"
Pasti sangat menarik dan ciamik sekali jika kita membeli novel Harry Potter dengan versi Inggris ini
Apalagi desainnya cukup memikat hati para Muggle yang menjadi Pecinta-Harry Potter





Cover Harry Potter Versi SWEDIA

Ini nih cover novel Harry Potter yang sedang populer di Swedia!
Ternyata cover yang dari Swedia ini banyak peminatnya loh di Indonesia!
Bahkan ada yang rela pesan langsumg dari negeri itu.
Tapi di Indonesia cover novel Harry Potter mengadopsi versi dari US.





















Cover Harry Potter Versi US

Yang lain pasti taw cover ini sudah merajalela di Indonesia.
Versi US yang paling umum di Indonesia.
Meskipun begitu kita tetep membelinya dan tetap asyik membacanya karena covernya lumayan menarik.



Nah, sekarang setelah kita tahu cever Harry Potter dari 3 negara tersebut,
sekarang tentukan sendiri, mana yang peling menarik buat mu.
Silakan memilih berdasarkan keinginan hatimu!
Hohohohohoho...........................................




Jumat, 04 November 2011

Harry Potter dan Relikui Kematian

Meninggalkan rumah Dursley

Harry Potter memasuki umur 17 tahun di mana ia mencapai umur kedewasaan secara dunia sihir. Sebelum berumur 17 tahun, Harry masih terlindung dari Voldemort selama ia tinggal di rumah keluarga Dursley yang memiliki pertalian darah dengannya. Dengan memasuki umur kedewasaannya, mantera itu akan terangkat dengan sendirinya dan mengharuskan Harry untuk melindungi dirinya sendiri.
Atas informasi dari Severus Snape, Lord Voldemort dan para pengikutnya mengetahui informasi mengenai akan terangkatnya mantera perlindungan ini dan berencana untuk menyergap Harry ketika ia akan meninggalkan rumah keluarga Dursley. Voldemort juga sedang mencari tongkat sihir baru yang dapat mengatasi tongkat sihir Harry. Sesaat sebelum mantera perlindungan Harry berakhir, keluarga Dursley diamankan ke tempat yang dirahasiakan, dan beberapa anggota Orde Phoenix tiba untuk mengawal Harry ke tempat yang aman. Enam orang menyamar sebagai Harry, tapi Harry yang asli ketahuan dalam perjalanan dan diserang oleh Voldemort dan para Pelahap Mautnya. Harry berhasil melarikan diri ke rumah keluarga Weasley, the Burrow, tapi Hedwig dan Mad-Eye Moody terbunuh dalam pertempuran.
Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir Rufus Scrimgeour tiba di kediaman Weasley lalu dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Deluminator untuk Ron (alat seperti korek api yang dapat memadamkan/menyalakan cahaya); buku cerita anak-anak penyihir untuk Hermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan Snitch pertama yang ditangkap Harry dalam pertandingan Quidditch pertamanya. Namun demikian, pedang Gryffindor ditahan oleh Menteri Sihir, karena kementerian berpendapat bahwa pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Belakangan, dari Snitch itu muncul sebuah petunjuk yang ditulis oleh Dumbledore: "Aku membuka pada penutup" (bahasa Inggris: "I open at the close"). Walaupun ketiganya belum dapat mengetahui mengapa Dumbledore meninggalkan masing-masing mereka benda-benda tersebut, mereka mempercayai bahwa benda-benda itu dimaksudkan entah bagaimana untuk membantu mereka menemukan semua Horcrux Lord Voldemort.

Pencarian Horcrux

Dalam resepsi pernikahan Bill Weasley dan Fleur Delacour, Patronus dari Kingsley Shacklebolt muncul dengan peringatan bahwa Kementerian Sihir telah jatuh dan para Pelahap Maut sedang mendatangi mereka. Harry, Ron, dan Hermione melarikan diri dengan berdisapparate, dan akhirnya berlindung di markas besar Orde Phoenix yang telah ditinggalkan di Grimmauld Place nomor dua belas, rumah yang diwarisi Harry dari Sirius Black. Di rumah ini, Harry mendapati bahwa ternyata adik Sirius, Regulus yang tewas oleh Voldemort, memiliki nama Regulus Arcturus Black yang berinisial sama dengan "R.A.B." yakni orang yang mengambil Horcrux liontin Salazar Slytherin dari gua pinggir laut yang tersembunyi.[HP6] Hermione teringat pernah melihat sebuah liontin di antara barang-barang milik Kreacher, peri rumah di tempat itu. Kreacher merujuk Mundungus Fletcher yang mengakui telah mencuri liontin itu dari si peri rumah dan menggunakannya untuk menyogok Dolores Umbridge. Yakin bahwa liontin itu salah satu Horcrux yang sedang mereka cari, ketiganya memasuki Kementerian Sihir menggunakan samaran Ramuan Polijus. Mereka berhasil mengambil liontin itu dari leher Umbridge tanpa disadarinya, tapi tempat persembunyian mereka di Grimmauld Place berhasil diketahui musuh.
Ketiga sahabat itu melarikan diri. Mereka tidak berhasil membuka apalagi menghancurkan liontin itu, dan bergantian memakai liontin itu untuk menjaganya. Mereka juga berhasil mengetahui bahwa pedang "warisan Dumbledore" yang ditahan oleh kementerian sebenarnya adalah pedang tiruan; dan bahwa pedang Gryffindor yang aslilah yang dapat menghancurkan Horcrux-Horcrux itu. Harry hendak mencari pedang itu, tapi Ron, yang khawatir akan keamanan keluarga dan kecewa karena ternyata Harry tidak memiliki rencana apa pun dari Dumbledore, meninggalkan Harry dan Hermione. Keduanya kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari pedang itu. Di sana, mereka disergap oleh Nagini. Ketika mereka berhasil melarikan diri, Hermione tanpa sengaja mematahkan tongkat sihir Harry.
Di Hutan Dean, Harry melihat sebuah Patronus berbentuk Rusa betina di dekat tempat mereka berkemah. Patronus itu membawanya ke sebuah kolam es berisikan pedang Gryffindor. Ketika Harry berusaha untuk menyelam ke dalam kolam es untuk mengambil pedang tersebut, Horcrux liontin yang dikenakannya tiba-tiba mengetat dan berusaha mencekik lehernya. Ron, yang menggunakan Deluminator untuk mencari Harry dan Hermione, tiba dan berhasil menyelamatkan Harry dari tenggelam di kolam itu, mengambil pedang, dan kemudian berhasil menghancurkan liontin itu. Ron memperingatkan Harry dan Hermione bahwa nama Voldemort sekarang telah menjadi dimanterai Tabu - sehingga orang yang berani menyebut nama itu akan menyebabkan tempatnya bersembunyi akan tersingkap..

Relikui Kematian

Simbol Relikui Kematian (the Deathly Halows)
Ketiga sahabat pergi mengunjungi Xenophilius Lovegood, ayah Luna, untuk menanyakan mengenai simbol yang pernah mereka lihat dari tato Xenophilius dan simbol yang sama dengan simbol yang ada di buku anak-anak milik Hermione. Lovegood menyatakan bahwa simbol itu adalah simbol dari Relikui Kematian (the Deathly Hallows), tiga benda legendaris yang dapat menaklukkan kematian: Tongkat sihir Elder (Elder Wand), Batu Kebangkitan (Sorcerer Stone), dan Jubah Gaib. Ketika ditekan mengenai keberadaan Luna, Lovegood mengakui bahwa para Pelahap Maut telah menculik putrinya; dan bahwa ia juga telah memberitahu Kementerian Sihir (yang telah dikontrol oleh para Pelahap Maut) mengenai keberadaan ketiganya; namun mereka berhasil melarikan diri.
Pencopet (polisi rahasia Kementerian Sihir yang pro Voldemort) menangkap ketiganya di perkemahan mereka setelah Harry secara ceroboh menyebut nama Voldemort. Mereka dipenjarakan di rumah keluarga Malfoy, bersama-sama dengan Luna Lovegood, Dean Thomas, Ollivander si pembuat tongkat sihir, dan goblin Griphook. Ketika menemukan pedang Gryffindor di antara milik mereka, Bellatrix Lestrange mencurigai bahwa mereka telah mencuri masuk ke tempat penyimpanan miliknya di Bank Gringott. Bellatrix menyiksa Hermione untuk mendapatkan informasi. Dobby berapparate ke penjara bawah tanah tempat mereka semua disekap dan menyelamatkan mereka. Petter Pettigrew turun ke bawah tanah untuk menyelidiki kegaduhan dan mencekik Harry, yang mengingatkan bahwa Pettigrew berhutang nyawa kepadanya.[HP3] Cengkeraman Pettigrew melemah, tangan peraknya terlepas dan mencekik tuannya sendiri sampai mati sebagai balasan hutang nyawa itu. Harry dan Ron berlarian menaiki tangga untuk menyelamatkan Hermione. Ron melucuti Bellatrix sementara Harry mengalahkan dan mengambil tongkat sihir Draco. Dobby muncul kembali dan mereka berempat berapparate ke rumah Bill dan Fleur Weasley. Sesaat sebelum mereka menghilang, Bellatrix melemparkan pisau dan secara fatal menembus tubuh Dobby.
Di kediaman Bill, Ollivander membenarkan akan keberadaan Tongkat Elder itu. Ia juga mengungkapkan bahwa sebuah tongkat sihir dapat memilih untuk berganti ke tuan yang baru jika pemiliknya dikalahkan atau dilucuti. Tindakan Bellatrix meyakinkan ketiga sahabat itu bahwa ada Horcrux lain yang disembunyikan di lemari besi Lestrange. Dengan bantuan Griphook, mereka memasuki Gringotts dan berhasil mengambil Horcrux yang lainnya, Piala Helga Hufflepuff. Griphook mencuri pedang Gryffindor, karena menganggap bahwa pedang itu sesungguhnya adalah milik kaum Goblin, dan ketiga sahabat berhasil melarikan Horcrux Piala itu. Dengan kejadian ini, Voldemort, yang berhasil mencuri Tongkat Elder dari makam Dumbledore, menyadari sepenuhnya bahwa Harry Potter dan sahabat-sahabatnya sedang mencari dan menghancurkan Horcrux-Horcruxnya. Secara tidak sengaja, pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort yang mengungkapkan bahwa ada satu lagi Horcrux yang disembunyikan di Hogwarts. Harry segera menyadari bahwa Horcrux di Hogwarts ini adalah Mahkota Rowena Ravenclaw.

[sunting] Pertempuran Hogwarts

Di Hogsmeade, Aberforth Dumbledore membantu Harry, Ron, dan Hermione untuk menyelinap masuk ke Hogwarts. Harry memperingatkan para staf pengajar Hogwarts bahwa Voldemort akan segera datang menyerbu. Orde Phoenix, Laskar Dombledore, para pelajar, dan banyak alumni Hogwarts tiba di sana ketika para pengikut Voldemort tiba menyerang. Pertempuran ini memakan banyak korban, di antaranya adalah Fred Weasley, Remus Lupin, Nymphadora Tonks, dan Colin Creevey. Sementara Harry mencari Horcrux Mahkota itu, Ron dan Hermione memasuki Kamar Rahasia untuk mengambil taring ular Basilisk yang dahulu dibunuh oleh Harry.[HP2] Hermione menggunakan taring itu untuk menghancurkan Horcrux Piala Hufflepuff. Dalam pencarian itu, Harry kemudian teringat bahwa ia pernah melihat Mahkota itu di Kamar Kebutuhan. Di kamar itu, ketiganya diserang oleh Malfoy, Crabbe, dan Goyle. Crabbe mempergunakan mantera Fiendfyre yang sangat kuat yang malah membunuh dirinya sendiri dan juga menghancurkan mahkota itu.
Pikiran Harry terhubung dengan pikiran Voldemort kembali, dan ketiganya segera pergi ke Shrieking Shack. Mereka mendengar Voldemort memberitahu Snape bahwa Tongkat Elder tidak dapat digunakannya dengan baik dikarenakan Snape telah menjadi tuan atas Tongkat itu setelah Snape membunuh pemilik Tongkat itu sebelumnya, Albus Dumbledore.[HP6] Voldemort yakin bahwa dengan membunuh Snape maka Tongkat itu akan menjadi miliknya seutuhnya. Ia menyuruh Nagini untuk membunuh Snape, kemudian pergi ke Hogwarts. Ketika Snape sedang jatuh sekarat, ia memberikan Harry memorinya. Memori ini kemudian mengungkapkan bahwa Snape, sekalipun tidak sepenuhnya baik, adalah orang yang setia kepada Dumbledore, didorong oleh cinta seumur hidupnya kepada ibu Harry, Lily Potter. Dumbledore, yang hidupnya sudah tidak lama lagi akibat kutukan yang mengenainya dari Horcrux Cincin Gaunt, telah menyuruh Snape untuk membunuh Dumbledore bila perlu, untuk melindungi peranan Snape dalam Orde Phoenix dan juga untuk menggantikan Draco Malfoy yang ditugasi Voldemort untuk membunuh kepala sekolahnya. Adalah Snape juga yang mengirimkan Patronus Rusa betina yang mengantar Harry ke pedang Gryffindor. Memori itu juga mengungkapkan bahwa Harry sendiri adalah Horcrux — Voldemort tidak akan dapat dibunuh selama Harry masih hidup.
Pasrah akan nasibnya, Harry pergi seorang diri ke Hutan Terlarang di mana Voldemort telah menunggu. Dalam perjalan itu, Harry menemukan petunjuk dari Snitch, yang membuka dan di dalamnya terdapat Batu Kebangkitan. Harry memanggil arwah dari orang tuanya, Sirius Black dan Remus Lupin, yang menenangkan dan menemaninya ke tempat Voldemort. Ia kemudian membiarkan kutukan Voldemort, Avada Kedavra, mengenai dirinya. Harry terbangun di suatu tempat seperti di dunia lain dan tidak yakin apakah ia masih hidup atau sudah mati. Albus Dumbledore muncul dan menjelaskan bahwa bagian jiwa Voldemort yang berada di dalam diri Harry telah dihancurkan oleh kutukan pembunuh itu. Ia menjelaskan juga bahwa seperti Voldemort tidak dapat dibunuh sementara bagian jiwanya masih tersisa, maka Harry juga tidak dapat dibunuh sementara darahnya masih mengalir di tubuh Voldemort. Harry, yang berhasil "mengalahkan maut" dengan menyatukan ketiga Relikui Kematian, mendapat pilihan untuk "meninggalkan dunia" atau kembali hidup di dunia.
Harry memilih hidup kembali, tapi ia berpura-pura telah tewas. Voldemort menyuruh Hagrid untuk membawa Harry ke Hogwarts sebagai tanda kemenangan. Ketika pertempuran memanas kembali, Harry memakai Jubah Gaib. Neville menarik pedang Gryffindor dari Topi Seleksi dan berhasil memenggal kepala Nagini, menghancurkan Horcrux terakhir. Penduduk desa Hogsmeade, para Centaurus dari hutan, dan para peri rumah Hogwarts ikut dalam pertempuran melawan para Pelahap Maut, yang mulai berbalik kalah unggul dalam jumlah (secara implisit, dikatakan bahwa banyak Pelahap Maut dan pengikut Voldemort lain mati terinjak-injak oleh rombongan bantuan tersebut). Di dalam kastil, McGonagall, Kingsley, dan Slughorn berduel melawan Voldemort; sementara Ginny, Hermione, dan Luna melawan Bellatrix Lestrange. Ketika sebuah kutukan pembunuh hampir mengenai Ginny, Molly Weasley terjun ke pertempuran, mendorong para gadis menjauh, dan dengan sengit bertempur dengan Bellatrix. Ia berhasil membunuh Bellatrix dengan manteranya. Harry menampakkan dirinya kembali dan menantang Voldemort. Harry berhasil menyimpulkan bahwa Voldemort bukanlah pemilik sejati dari Tongkat Elder. Ketika Draco Malfoy melucuti Dumbledore di Menara Astronomi, Draco tanpa sadar telah menjadi pemilik Tongkat Elder; dan ketika Harry belakangan merebut tongkat Draco setelah mengalahkannya, ia sendiri menjadi pemilik baru yang sejati dari Tongkat Elder. Voldemort melemparkan Kutukan Pembunuh kepada Harry yang dilawan Harry dengan Mantera Pelucutan Senjata; namun Tongkat Elder melindungi tuannya sehingga kutukan Voldemort memantul dan berbalik membunuh Voldemort sendiri.
Setelah pertempuran berakhir, Harry mendatangi lukisan Dumbledore. Ia memberitahu bahwa ia akan menyimpan Jubah Gaib itu, tapi untuk mencegah ketiga Relikui Kematian itu bersatu kembali, Batu Kebangkitan akan dibiarkan di tempat ia terjatuh di Hutan Terlarang, dan Tongkat Elder akan dikembalikan ke makam Dumbledore. Jika Harry kelak meninggal tanpa terkalahkan, maka kekuatan Tongkat Elder akan padam seiring dengan kematiannya. Lukisan Dumbledore menganggukkan persetujuannya. Sebelum menempatkan Tongkat Elder kembali ke makam itu, Harry mempergunakannya untuk memperbaiki tongkat sihirnya sendiri yang patah, karena Harry merasa lebih nyaman menggunakan tongkat miliknya sendiri.

Epilog

Sembilan belas tahun kemudian, Harry telah menikah dengan Ginny Weasley, dan mereka memiliki tiga anak bernama James Sirius, Albus Severus, dan Lily Luna. Ron dan Hermione juga menikah dan memiliki dua anak, Rose dan Hugo. Keluarga-keluarga itu bertemu di Stasiun King's Cross, di mana Albus akan memasuki tahun pertamanya bersekolah di Hogwarts. James, anak pertama mereka, sudah bersekolah di Hogwarts, sementara Lily baru akan masuk ke Hogwarts dua tahun kemudian.
Anak baptis Harry yang berumur sembilan belas tahun, Teddy Lupin, ditemukan berpapasan dengan Victoire Weasley (putri Bill dan Fleur) di salah satu kompartemen kereta. Teddy tampaknya sangat dekat dengan keluarga Potter, dengan perkataan Harry, "Ia sudah datang untuk makan malam bersama empat kali seminggu."
Harry juga melihat Draco Malfoy dan istrinya bersama putra mereka, Scorpius. Malfoy menganggukkan kepala singkat ke Harry, kemudian pergi.
Harry menenangkan Albus, yang khawatir akan masuk ke Slytherin. memberitahu bahwa Severus Snape, dari mana nama Severus diambil, adalah seorang Slytherin dan ia adalah orang yang paling berani yang pernah ditemuinya. Harry juga membocorkan bahwa Topi Seleksi akan mengikuti pilihan seseorang.
Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi dan berteman baik dengan Harry.
Buku ini diakhiri dengan pengungkapan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi selama sembilan belas tahun sejak Pangeran Kegelapan dikalahkan, dan semuanya berjalan dengan baik.